Sampah menjadi permasalahan
kompleks bagi negara di dunia saat ini, tidak terkecuali Indonesia. Saat ini
sampah bahkan telah menjadi ancaman bagi kehidupan dan ekosistem. Meningkatnya
jumlah penduduk setiap tahunnya menyebabkan aktivitas dan gaya hidup yang
semakin beragam dan bervariasi. Kreatifitas dalam menciptakan produk baru
sejalan dengan konsumsi masyarakat yang kian meningkat dan mengakibatkan
permasalahan baru dibidangn sampah. Di era digital dimana informasi datang
dengan cepat dari penjuru dunia membuat permasalahan sampah dan lingkungan
mudah diakses dan diterima. Namun realitanya, masih banyak masyarakat yang
menganggap enteng masalah sampah dengan hanya mengandalkan petugas sampah tanpa
adanya upaya dalam pengelolaannya.
Kesadaran
masyarakat terhadap penyelenggaraan pengelolaan sampah masih sangat kurang. Hal
ini dapat dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah
sembarangan atau tidak pada tempatnya. Pengelolaan sampah juga tidak dapat
terlepas dari gaya hidup masyarakat yang beragam dan berkembang. Sehingga
dibutuhkan dukungan dengan fasilitas teknologi dalam hal pengelolaan sampah.
Selain itu faktor terpenting dalam permasalahan ini adalah kesadaran dan
kepedulian masyarakat mengenai persampahan itu sendiri. Pada dasarnya semua
pihak memiliki tanggung jawab terhadap pengelolaan sampah, baik pemerintah,
pelaku usaha, maupun masyarakat dan saling berkaitan, sehingga dibutuhkan
sinergitas antar elemen.
Desa Ciburial terletak di Kabupaten Bandung Provinsi jawa
barat. Dikelilingi oleh pegunungan hijau, desa ini menawarkan udara segar dan
pemandangan alam yang memukau bagi para pengunjungnya. Ditengah pesona alamnya,
desa jni juga menawarkan berbagai potensi ekonomi mulai dari pertanian hingga
pariwisata. Sayangnya pengelolaan sampah pada desa ini masih kurang terpadu,
banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan. Akibatnya banyak sektor
yang terpengaruh terutama pada sektor pariwisatanya.
Melihat permasalahan sampah
yang tidak kunjung selesai, mahasiswa yang
melaksanakan program Magang MSIB di PT. Agritama Sinergi Inovasi penempatan
Ketapang Kita beserta para penggiat lingkungan mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah organik kepada warga
RW.7 Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung , Jawa Barat. Sosialisasi ini merupakan
upaya dalam membantu warga setempat agar tidak membuang sampah sembarangan di
sungai setempat.
Ayyi Maulana, Ketua RW.07 Desa Ciburial, mengaku hingga saat ini sampah diolah oleh masing-masing rumah. Umumnya warga akan membakar sebagian sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga. Selain itu, tidak sedikit warga menggunakan cara menimbun dengan tanah. Namun, hal itu masih kurang efektif karena lahan yang dimiliki masyarakat perkotaan tidak terlalu luas. Pengelolaan sampah lainnya yaitu secara berbayar, yang nantinya sampah akan diambil oleh tukang sampah pada setiap rumah yang nantinya akan berakhir di TPS. Penggunaan barang sekali pakai yang sulit terurai dengan masif dan tidak terokontrol, serta pemilahan juga pengolahan sampah yang belum terlaksana secara menyeluruh memberikan dampak bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Program
yang dilaksanakan ialah Program Ciburial MESAT (Mengelola Sampah Terpadu).
Program ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi door to door pada setiap
rumah di RT 1, RT 2, dan RT 3. Program ini nantinya akan mewajibkan agar para
warga desa ciburial RW 6, Terutama pada RT 1, RT 2, dan RT 3 dapat
berkontribusi langsung guna kesuksesan dalam pengelolaan sampahnya. Diharapkan
dengan adanya kegiatan sosialisasi door to door ini, para warga desa ciburial
kedepannya dapat memilah sampah agar sampah dapat diolah kembali sesuai dengan
jenis nya yaitu ada sampah organik, sampah kering dan sampah yang dapat di daur
ulang. Sampah organik nantinya akan dikumpulkan dan diolah kembali menjadi
pupuk kompok, sampah kering nantinya akan berakhir di TPS, sedangkan sampah
yang dapat di daur ulang akan disediakan tempat untuk mengumpulkan bagi warga
desa yaitu “Rak Sampah Baja Ringan” agar dapat di jual dan di daur ulang.
Ayyi Maulana menyampaikan bahwa agenda pengelolaan sampah organik ini sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat RW.07 Desa Ciburial. Karena, masyarakat masih banyak yang kebingungan mengenai cara memilah sampah agar tidak menumpuk dan bau. “Semoga sosialisasi ini dapat meningkatkan produktivitas, khususnya warga Desa Ciburial untuk mengelola sampah rumah tangga secara mandiri.” harapnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!